Breaking News

Poros Maritim Indonesia "Re built Indonesia's Ancient Pride"


Dari buku novel investigatif *Helmi Yahya dan Reinhard R Tawas* , bahwa orang yang pertama kali mengelilingi dunia secara sempurna atau mencapai 360°, adalah seorang pemuda asal *Maluku, bernama Enrique de Maluku,* buku ini mematahkan klaim, bahwa bukan nya Ferdinand Magellan yang lebih dari 500 tahun di gadang gadang sebagai orang pertama yang mengelilingi dunia.

Jika ada waktu, bacalah buku ini,  Judulnya : *Enrique Maluku* ,sangat direkomendasikan untuk menambah wawasan dan inspirasi kebangsaan.

*Helmi Yahya dan Reinhard* memiliki argumen, perjalanan *Ferdinand Magellan* terhenti hanya sampai Philipine, karena dia terbunuh di sana, dan yang sempurna mengelilingi dunia, hanyalah *Enrique de Maluku* yang selamat dari peperangan di Philipine tersebut.

Hal itu berdasarkan bukti bukti sejarah yang mereka kumpulkan,(beberapa di antaranya dari catatan *Maximilianus Transylvanus dan  Antonio Pigafetta* , penulis kerajaan Spanyol dan Gereja saat itu yang mendokumentasikan perjalanan Ferdinand Magellan) di analisa dan kemudian di bukukan dengan cara apik dan menawan, ke dalam sebuah novel yang sangat menarik.

Meski ada beberapa klaim dan perdebatan asal usul Enrique, ada yang meng klaim dari Malaya, ada yang klaim dari Tidore, Philipine dan lainnya, namun penulis berkeyakinan buku karya Helmi Yahya dan Reinhard R. Tawas ini yang lebih detail dan mendekati bukti yang lebih kuat.

Enrique ini, pemuda belasan tahun yang dari tanah kelahiran nya di Maluku sudah berlayar ke *Demak* (Pulau Jawa) bersama paman nya.

Dari situ mereka berdagang Pala, Cengkeh dan rempah rempah asal Maluku yang saat itu *harga barter perkilo Cengkeh sama dengan sekilo emas.*

Dari pulau Jawa, Enrique meneruskan perdagangan nya ke Selat Malaka (Sumatra) di tahun 1511,dan saat itu Portugis masuk ke selat Malaka dan menguasai perdagangan di sana.

*Itulah saat Enrique de Maluku bertemu dengan orang Portugis Alfonso de Alburqerque dan Fedinand Magellan dari Spanyol.*

Ferdinand Magellan mengetahui bahwa Enrique de Maluku ini bukan pemuda biasa di daerah Malaka itu, *karena postur tubuh, warna kulit dan rambut agak berbeda dengan kebanyakan orang Melayu di Malaka.*

Saat Ferdinand Magellan tahu, *Enrique berasal dari Maluku* , maka teringat dia akan *legenda orang orang Persia zaman dulu* , yang menceritakan negeri penuh rempah rempah di ujung laut teduh (Pasifik saat ini)

Segeralah dia menawarkan Enrique menjadi kelasi nya.(Ada versi lain Enrique jadi budak, namun itu tidak mungkin karena dalam catatan sejarah Enrique ini di gaji dengan porsi gaji tertinggi ke 4 di kapal Ferdinand Magellan tersebut)

Enrique di bawa berlayar ke Spanyol, sebagai bukti bagi raja *Carlos* , bahwa *Magellan memiliki penunjuk jalan menuju Maluku, pulau legenda yang kaya akan rempah rempah.*

Singkat cerita, Enrique ikut berlayar bersama Ferdinand Magellan, berlayar dari Malaka, menyusuri Ujung utara Sumatera, Aceh, lalu ke laut Andaman, laut India, berlayar ke selatan, menyusuri Benua Afrika, sampai ke Tanjung Harapan (Ujung Paling Selatan Afrika), lalu naik lagi ke utara, menyusuri pantai barat Afrika, masuk ke wilayah Eropa, Portugis dan Spanyol.

Di Spanyol, Ferdinand Magellan meminta pada Raja Carlos agar di izinkan membiayai armada laut untuk ekspedisi ke Maluku.

Raja Carlos setuju, dan memberi beberapa kapal sebagai pelengkap armada Ferdinand Magellan, dengan kru kapal yang sudah sangat berpengalaman.

Karena saat itu Portugis dan Spanyol memiliki perjanjian untuk tidak saling merebut jalur ekspedisi, maka keberangkatan armada Ferdinand Magellan dan Enrique de Maluku ini melalui jalur yang berbeda dengan jalur armada Portugis.(Inilah sebab utama, menurut penulis, mengapa Enrique de Maluku memiliki kesempatan mengelilingi dunia secara sempurna 360°)

Mereka melalui jalur kebalikan dari kedatangan nya, melalui sisi timur Benua Amerika, menyisir pantai Amerika Barat, Amerika Latin, Amerika Tengah, lalu menyebrang samudra Pasifik, dan berhenti di Philipine.

Di Philipine ini *Ferdinand Magellan terbunuh* dalam suatu konflik dengan penduduk asli Philipine. Hingga kini prasasti kematian Ferdinand Magellan ada di Philipine.

Dari situ *Enrique de Maluku dan Juan Sebastian Elcano* seorang kru kapal Spanyol anak buah Magellan yang selamat, meneruskan pelayaran ke Maluku dari Philipine. 

Itu artinya, dari semua kru kapal Magellan, yang benar benar mengarungi dunia, dari Maluku,Demak-Jawa,Malaka-Sumatra,India,Afrika,Eropa,Amerika latin,Amerika tengah,Samudra Pasifik,Philipine dan balik ke Maluku lagi, hanyalah Enrique de Maluku seorang, karena meskipun Juan Sebastian Elcano ikut bersama Enrique, tapi dia tidak melewati rute Demak-Jawa dan Sumatera-Malaka.

Sejarah ini yang di coba di angkat ke dunia internasional melalui buku dan film, *langkah Helmi Yahya dan Reinhard R Tawas ini perlu diacungi jempol* , karena berupaya meluruskan sejarah dan mengembalikan kejayaan dan kebanggan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar.

Kini, rute dari Philipine ke Maluku, atau ke Makassar terus ke laut jawa, itu melalui yang namanya ALKI 2 (Alur Laut Kepulauan Indonesia 2)

Jalur ini sejak dulu sangat lah ramai dilalui kapal kapal pedagang yang melintas dari dunia sebelah utara khatulistiwa menuju dunia sebelah selatan khatulistiwa.

*Menurut analis pertahanan, Prof.DR.Connie Rahakundinie, jalur ini sangat strategis, dan sejak dulu bangsa kita seolah lupa sejarah, dan terlena bahwa jalur laut Indonesia itu cuma selat Malaka.*

Ketahuilah, dari 8 selat yang menjadi jalur perdagangan dunia (Sea lanes of communication), 4 selat berada di Indonesia: 
1. Selat Boshporus-Turki, 
2. Terusan Suez-Mesir
3. Panama-Amerika 
4. Selat Hormuz-Iran
5. Selat Malaka (ALKI 1)
6. Selat Makassar (ALKI 2)
7. Selat Sunda
8. Selat Lombok (Pintu ke Australia)

Nilai ekonomi dari selat tersebut mencapai 4 kali dari APBN Republik Indonesia, jika APBN kita Rp3000T. Maka nilai transaksi di Terusan Suez misalnya per tahun adalah Rp.12.000T

Bayangkan, Selat Makasar saja pertahun nya di lalui 35.000 kapal yang wara wiri dari utara dunia,menuju selatan dunia.

Jika Indonesia bisa mengembalikan kejayaan *Poros Maritim Indonesia*  dan berani mengambil kedaulatan laut yang memang milik kita, maka selayaknya *Presiden Republik Indonesia di tahun 2024, berani mengajukan banding ke UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) yang mengatur hukum laut Internasional, termasuk ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif), yang seharusnya Indonesia mendapatkan porsi manfaat yang lebih besar dari saat ini.*

Anda bayangkan, jika 3 selat laut yang ada di Indonesia bisa mendatangkan devisa melalui pajak laut sebesar Rp.1000T per selat saja (Rp.3000T), itu artinya, rakyat Indonesia akan bebas pajak, hidup makmur, per kepala manusia Indonesia bisa di gaji negara Rp.20 juta per bulan!!

*Tidak perlu ada lagi pajak dalam komponen pemasukan APBN negara kita yang sebesar Rp.3000T tiap tahun nya, sekitar 40-50% nya berasal dari Pajak rakyat, dan sisanya dari PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).*

Sebenarnya di awal Presiden Ir.Joko Widodo menjabat tahun 2014, visi Poros Maritim ini sudah mulai di gaungkan, dengan istilah *Tol Laut* namun sayang, implementasi nya hingga kini tidak terealisasi dengan baik.

Harapan penulis, siapapun pasangan pemenang pilpres 2024, segera benahi kondisi Poros Maritim Republik Indonesia dengan langkah awal, *mengajukan banding ke UNCLOS tentang bargaining ekonomi Indonesia yang harus lebih besar* , dan kembalikan Republik ini pada kejayaan sejarah kelautan masa lalu, dengan minimal *memiliki riset mendalam tentang sejarah yang mungkin di selewengkan Belanda* di zaman pendudukan, yang merugikan sejarah bangsa.

Dan terakhir, perkuat TNI AL kita dengan peralatan tempur dan patroli yang lebih memadai, terutama armada *kapal induk dan kapal selam* , karena ternyata memang benar lagu anak anak jaman dulu, yang bersyair: "Nenek moyangku orang pelaut..."

*Justru di laut kita harus berjaya!*

Wallahu'alam bisawab 
29 November 2023
Sjamsoel Ridzal

Editor : Nofis
Suara Independen Jurnalis Indonesia
© Copyright 2022 - INTERNATIONALEDITORIAL.COM