Breaking News

World War 3 ???


Beberapa artikel pernah penulis buat tentang perang Ukraine vs Russia, dan juga kini perang Palestine vs Israel yang ada kaitan dengan *bohir-bohir* senjata, dimana mereka tetap menginginkan forecast senjata yang mereka jual menjadi stabil atau meningkat, karena *new demand* telah tercipta di Palestine.

Mengapa NATO dan Amerika tidak terjun langsung dalam peperangan di Ukraine? Namun saat perang terjadi di wilayah Palestine, dengan sigap 2 kapal induk Amerika mendekati Palestine (Gaza) lewat selat Hormuz.

Lalu info nya pasukan elit Jerman kini telah berada di Cyprus, yang jaraknya sangat dekat dengan Palestine dan Turkiye.

Di situlah kita paham, Eropa Barat yang terwakili NATO sebagai aliansi pertahanan nya, serta Amerika sebagai sekutu, *tidak menginginkan daratan Eropa Barat menjadi hancur* dengan kemungkinan di hantam rudal berhulu ledak Nuklir Russia yang kini telah berada di Belarussia, dekat perbatasan Polandia.

Bukan berarti Eropa Barat dan Amerika itu paham dan bijak, seolah olah meredam perang besar dengan merespon manuver Vladimir Putin.

Padahal, justru Vladimir Putin lah yang bergerak membalas bantuan Tank dan Ribuan alutsista dari Eropa Barat dan Amerika, dengan respons yang *sangar* ,yaitu menggeser peluncur rudal nuklirnya ke Belarussia.

Setelah Vladimir Putin menggeser peluncur rudal nuklirnya di bulan Agustus 2023 lalu, pasokan senjata NATO dan Amerika ke Ukraine mereda.

Itu karena NATO dan Amerika tidak ingin mendapat *rebound* bahkan *penolakan keras* dari masyarakat Eropa Barat dan Amerika sendiri, yang mulai mempertanyakan kepentingan mereka dalam perang Ukraine-Russia.

*Sampai di situ, NATO dan Amerika kalah langkah dalam perang Ukraine-Russia*

Lalu, apakah mereka akan diam saja dengan kalah langkah tersebut?
Tentu tidak, apalagi Partai Demokrat tempat Joe Biden berlabuh itu terkenal memiliki *rekam jejak suka perang, mereka sering menjadi sponsorship perang  dimana mana* , sebut saja Perang Vietnam, Perang Dunia 1 dan 2, Perang Teluk, dan kini Perang Ukraine-Russia dan Palestine vs Israel.

*Confession Israeli ex troops*

Penulis tidak menilai penyerangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 dengan strategi brilian nya sebagai penyebab perang, yang bisa merembet pada Perang Dunia 3 dan juga tidak menjadi lebih tahu tentang latar belakang peperangan tanggal 7 Oktober 2023 tersebut, namun mencoba memaparkan fakta dan bukti yang ada di lapangan sebagai bahan analisa tulisan.

*Ketahuilah saudaraku kaum muslimin, operasi intelijen lintas negara itu terkadang berlapis, ketika terjadi suatu info intelijen, maka akan dilakukan kontra intelijen, namun ternyata justru kontra intelijen itu yang di nanti musuh, itulah mengapa disebut operasi intelijen berlapis*

Ada info yang berhasil di kumpulkan Ustadz DR.Haikal, bahwa pihak Mossad Israel memang memiliki rencana membumi hanguskan Gaza.

Hal itu berdasarkan fakta, bahwa Mentri pertahanan Israel seolah memberi kode keras pada militer nya, dengan mengatakan bahwa bangsa Palestine di Gaza itu adalah hewan, bahkan perkataan itu di buat *tweet* di media *tweeter* namun selang beberapa jam di hapus oleh nya, perkataan ini, dia lakukan hanya beberapa hari sebelum perang.

Selain itu, semua sistem penjagaan di perbatasan Gaza, telah mengarahkan moncong senjata pada target- target sipil di Gaza, hanya selang 2 hari sebelum penyerbuan.

Lalu kemudian, menurut data yang penulis dapatkan, adanya pengakuan dari 2 orang tentara Israel IDF ( Israel Defence Force atau bahasa IbraninyaTsva ha-Hagana le-Yisra'el) yang menyatakan bahwa kejadian penyerbuan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 itu adalah *inside job*

Seorang tentara yang memberi pengakuan adalah wanita tentara Israel  dan seorang lagi *retired* tentara pria yang pernah berdinas di perbatasan Gaza, sehingga dia mengklaim, tahu betul data intelijen di Gaza.

Bagi penulis, Hamas mengetahui bahwa Israel akan menyerbu Gaza, berdasarkan informasi pihak intelijen Russia atau Iran,(Mengapa Russia? Karena saat video penyerangan darat Hamas dengan brigade berani mati Al Qassam telah rilis, terdengar adanya *instruksi pada pasukan Hamas dengan teriakan dalam bahasa Russia* , lalu mengapa indikasi ada juga Iran membantu operasi penyerbuan tersebut karena, Iran memiliki motif paling relevan untuk menyerbu Israel, akibat *pembunuhan jendral utamanya, Qassim Al Suleimani dan juga ahli nuklir mereka, Fakhrizadeh dengan teknologi Artificial Intelligence* )

Tersebar info, bahwa mereka akan menyerang habis habisan penduduk Gaza di tanggal 8 Oktober 2023, setelah hari Sabbath 7 Oktober 2023, yang merupakan hari raya yahudi.

Kemungkinan berita ini di sampaikan oleh intelijen Russia atau Iran kepada Hamas, dan kalkulasinya lebih baik mendahului penyerangan, daripada di serang terlebih dahulu.

Informasi yang beredar, yang di terima panitia acara Sabbath tanggal 7 Oktober 2023 itu, telah terjadi *high tension* di kawasan Gaza, yang akan di pakai acara Sabbath tersebut.

Panitia acara tersebut mengkonsultasikan pada pihak militer Israel, tentang adanya *high tension* berupa, meningkatnya militansi pemuda Palestine di Gaza, untuk melempari mobil mobil patroli yang wara wiri di Gaza.

Namun pihak militer Israel mengatakan, itu hal biasa dan tidak perlu khawatir. Disitu *poin yang terlihat janggal* dengan kebiasaan militer Israel yang selalu menindak lanjuti laporan apapun tentang warga Palestine di Gaza, dan akan mengambil operasi berlebihan guna meredam nya.

*Confession video* yang di release tentara Israel atau mantan tentara Israel yang pernah bertugas di perbatasan Gaza tadi selanjutnya mengatakan, bahwa perang Hamas vs Israel kemarin itu adalah *Inside Job* dari Israel sendiri.

Mari kita telaah pernyataan tersebut, jika kita integrasikan dengan keadaan politik dalam negri Israel dan Amerika sendiri yang sedang tidak kondusif. Apakah Israel dan Amerika memiliki motif untuk melakukan peperangan?

*Pertama,* Benyamin Netanyahu tengah menghadapi *badai politik* yang mengungkap korupsi dia dan istrinya, bahkan oposisi di parlemen, kini sedang mendorong impeachment untuk menjatuhkan nya.

Rakyat Israel pun kini pecah, banyak di antara mereka yang menentang Netanyahu, bahkan ada satu eviden yang menunjukan tentara Israel sendiri marah-marah akan kebijakan Netanyahu mengisolasi Gaza dan merencanakan perang infantri habis habisan (serbuan pasukan darat)

Sebuah perang besar, akan membawa Netanyahu kembali menjadi kuat di Parlemen. Karena dia akan terlihat sebagai seorang Patriot dan image Koruptornya akan memudar.

Netanyahu telah melakukan konferensi pers, dan menyatakan bahwa perang kali ini akan panjang dan berat.

Seolah dia mengkonfirmasi dan mengetahui, skala perang tersebut akan sangat besar. Akan tetapi situasi masyarakat dunia kini banyak mendukung Palestine, hal itu terlihat jutaan umat manusia mendukung Palestine merdeka, yang terjadi di banyak negara, bahkan voting PBB untuk melakukan resolusi damai Israel vs Palestine didukung 120 negara, di tolak 14 negara dan 45 abstein

https://www.google.com/amp/s/www.kompas.tv/amp/internasional/455971/120-negara-sepakat-gencatan-senjata-di-gaza-14-negara-menolak-termasuk-amerika-serikat-dan-israel

*Kedua,* posisi Joe Biden sendiri di Parlemen Amerika sangat tidak populer, banyak pertentangan dalam Parlemen, bahkan dalam kabinet nya sendiri.

Terbukti Joe Biden tidak capable dalam menjalankan roda pemerintahan, yang kini telah mengalami kemunduran ekonomi dan politik

Tentu Biden ingin reputasi nya tetap baik di mata rakyat Amerika, dan dengan upaya membantu Israel dalam perang di Palestine, dia harapkan bisa mengembalikan kepercayaan publik atas dirinya.

Tapi ternyata, makar yang mereka lakukan telah di jawab oleh Makar Allah, dengan munculnya penentangan perang Israel vs Palestine, dan justru dukungan rakyat Amerika untuk Palestine merdeka menjadi semakin luas di banyak negara.

Israel tidak peduli dengan jumlah korban sipil yang berjatuhan, justru mereka lakukan semakin brutal dan kejam, hal ini mereka lakukan untuk menyeret perlawanan negara besar seperti Russia, Turkiye, Iran, Lebanon, Suriah  dan lainnya.

Ketika terjadi perang besar di wilayah Palestine, mereka akan leluasa menggunakan senjata yang belum pernah di pakai dalam perang, atau justru senjata terlarang seperti bom fosfor misalnya.

Untuk memahami konteks intelijen berlapis ini, coba kita kembali lihat peristiwa di Indonesia puluhan tahun lalu, khususnya tentang posisi *Subandrio* ketika menginfokan pada Presiden Sukarno, perihal dokumen *Gilchrist* yang dia dapatkan dari Dubes Inggris ,Andrew Gilchrist.

Dokumen itu menyatakan ada *Dewan Jendral* yang membuat Sukarno jadi curiga pada Jendral Ahmad Yani dan Jendral AH.Nasution.

Lalu terjadilah peristiwa G30S/PKI, yang membunuh 6 jendral dan 1 perwira.

Selanjutnya, peristiwa pemberontakan itu bisa segera di basmi Jendral Soeharto, dan berujung pada jatuhnya Sukarno dan di angkatnya Soeharto sebagai Presiden ke 2 Republik Indonesia.

Adapun Subandrio di protect Inggris agar tidak di hukum mati, tapi justru Sukarno jatuh dari kekuasaan

Coba anda runut premis premis minor yang terjadi pada rangkaian peristiwa 1963-1965, dimana selalu ada peran Inggris yang mewarnai gejolak politik di Indonesia.

*1. Peristiwa 20 Januari 1963* Mulai konfrontasi Malaysia, yang di anggap antek Inggris 

*2. Peristiwa 3 Mei 1964* ,Peristiwa Dwikora, atau di kenal juga Ganjang Malaysia, antek Inggris.

*3. 1 Januari 1965* ,Keluar nya Indonesia dari PBB, setelah Sukarno menyerang negara barat dengan pidatonya di Sidang PBB.

*4. 10 Maret 1965* bom di Orchard road Singapore oleh KKO Indonesia 

*5. 30 September 1965* Pemberontakan G30S/PKI

Sejak tahun 1963 itulah Sukarno tidak disukai komunitas negara barat, khususnya Inggris yang memiliki kepentingan di Singapore, Malaysia dan Brunei.

Jika kita percaya ada skenario asing dalam peristiwa itu, bisakah kita bedakan mana yang operasi intelijen, mana yang kontra intelijen, dan mana yang di inginkan oleh pihak intelijen tertentu?

Suatu teori tentang peristiwa 1965 itu adalah, *dokumen Gilchrist itu umpan berbisa* , yang ternyata sekelas Presiden Sukarno bisa termakan umpan itu, dan pergerakan Cakrabirawa awalnya operasi militer (kontra intelijen) dan  telah di pahami Let.Kol Untung, menjadi pembunuhan Jendral jendral.

Perilaku kontra Intelijen inilah yang justru di tunggu Inggris, yang membuka pintu lebar lebar kejatuhan Sukarno yang dibenci Inggris.

*Dari peristiwa itu, siapakah yang diuntungkan? Jawabnya: Inggris*

Kira kira begitulah contoh operasi intelijen berlapis berdasarkan satu teori tentang pemberontakan G30S/PKI, dan tulisan ini bukan berarti membenarkan teori tersebut, namun hanya menunjukan contoh operasi intelijen berlapis.

Kembali ke peristiwa Perang Israel vs Palestine, bagi penulis perang ini memang di dorong menjadi perang besar, yang banyak pengamat sejak bertahun tahun lalu, sudah memprediksi terjadinya Perang Dunia 3, akan di mulai dari kawasan Timur Tengah.(Baca:"Eratic Leader",Sjamsoel Ridzal,2020)

Dari peristiwa perang Ukraine-Russia dan Israel-Palestine, siapa yang di untungkan? Jawabnya pemasok senjata di Eropa Barat dan Amerika!!

Mungkin juga Elon Musk akan cukup beruntung, untuk memasok internet nya di seluruh Gaza, dan mungkin seluruh wilayah Palestine.

Redaksi 16/02/2025

Wallahu'alam bisawab
Catatan Sjamsoel Ridzal 30/10/2023
© Copyright 2022 - INTERNATIONALEDITORIAL.COM