Beberapa hari lalu (2 Januari 2024) terdengar kabar, kapal induk raksasa milik Amerika Serikat (Kapal induk terbesar di dunia saat ini) akan di tarik dari laut Mediterania-Eropa (Laut Cyprus dan Turki, dekat wilayah laut GAZA-Palestine) untuk kembali ke Pangkalan Norfolk - Virginia, Amerika Serikat.
https://www.google.com/amp/s/w.cnnindonesia.com/internasional/20240104183158-134-1045384/as-mendadak-tarik-pulang-kapal-induk-raksasa-yang-dikirim-bantu-israel/amp
Kapal induk tersebut adalah *USS Gerald R. Ford* , itu artinya tinggal *USS Dwight Eisenhower* yang berada di wilayah Timur Tengah, yaitu di *teluk Aden, perairan Somalia dekat Yaman Selatan.*
Artinya, *Amerika telah mengurangi 8 skwadron pesawat tempur dari laut Gaza Palestine* , padahal sebelumnya, peruntukan USS Gerald R.Ford, ini untuk menangkis kemungkinan aliansi anti Israel yang di kabarkan menyusun kekuatan mengelilingi Israel.
*Kapal induk ini, tiap saat bisa melepas landaskan 1 hingga 8 skwadron F-35 atau F-22, serta membawa sekitar 4000-5000 awak kapal, namun kini justru menjauh dari center point pertempuran di Palestine, ada apa sesungguhnya??*
Menurut kantor berita ABC di Australia, bahwa *USS Gerald R.Ford ini di persiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan lain di masa mendatang.*
Apa yang di maksud dengan *antisipasi kemungkinan lain di masa mendatang itu?*
Spekulasi intelijen mulai bermunculan, di antaranya adalah:
*KENDALA TEKNIS*
Sejak tahun 2020, USS Gerald R.Ford ini tidak lolos uji perangkat pertahanan penting dalam pertempuran laut. *Konon ada 3 sistem yang gagal fungsi saat di uji coba tahun 2020* , yaitu:
1.1. Sistem peperangan elektronik
1.2. Multi-Function Radar (MFR)
1.3. Cooperative Engagement Capability (CEC), Yaitu jaringan sensor dengan kemampuan pengendalian tembakan terintegrasi. Jadi dalam monitor akan terlihat secara realtime posisi rudal yang akan di tembakan dan rudal yang mengarah ke badan kapal sendiri.
Ada spekulasi intelijen, bahwa ketiga perangkat penting pertahanan ini kembali mengalami gagal fungsi, sehingga membutuhkan improvement lebih baik lagi.
https://international.sindonews.com/berita/1517131/42/kapal-induk-as-senilai-rp178-t-tak-siap-bertahan-dalam-perang
*KENDALA BIAYA*
Spekulasi biaya tempur kapal Induk USS Gerald R.Ford di perkirakan minimal antara USD 10,1 Milliar, ada juga yang memperkirakan sebesar Rp80M-Rp90M per hari (menurut situs Quora.) Hal ini bukanlah biaya operasional yang sedikit.
https://id.quora.com/Berapa-biaya-operasional-kapal-induk-Amerika
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6973242/gokil-biaya-kuras-toilet-kapal-induk-as-yang-bantu-israel-lawan-hamas-rp-6-27-m
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa situasi ekonomi Amerika Serikat yang sedang tidak baik baik saja ada kaitan dengan penarikan kapal induk bertenaga nuklir ini , meski di kwartal 4 tahun 2023 lalu, pertimbuhan ekonomi Amerika sempat naik hampir mendekati 5,2% , padahal sebelumnya di bulan Oktober 2023 hanya 4,9%.
Meski terlihat tumbuh, *namun terkait biaya perang di Israel, Parlemen Amerika menolak tambahan USD 110 juta dollar* , ketika Joe Biden memintanya, ini juga kemungkinan besar akibat Parlemen Amerika ini lebih banyak dikuasai orang orang dari Partai Republik (Partai Donald Trump bernaung) yang bertentangan dengan haluan politik Joe Biden (Partai Demokrat) dengan tidak di setujui nya biaya tambahan itu, maka mungkin saja biaya operasional USS Gerald R.Ford menjadi berkurang.
https://www.cnbcindonesia.com/research/20231221060408-128-499076/ekonomi-amerika-bikin-was-was-pemilik-emas-jadi-cemas
*MISI TEMPUR LAIN*
Spekulasi yang ketiga ini adalah, *perpindahan kapal USS Gerald R.Ford ke laut Asia, guna mengantisipasi kemungkinan peperangan antara Korea Selatan dan Korea Utara, serta kemungkinan RRC menyerang Taiwan.*
Jika spekulasi yang ketiga ini yang benar, maka Republik Indonesia harus semakin meningkatkan kewaspadaan di laut utara Indonesia.
Apakah mungkin, masuk nya *refugee* ke wilayah Indonesia bagian utara dan barat, *menjadi awal tekanan pada Republik Indonesia?*
Mungkinkah seperti itu? Adakah kaitan nya?? (Refugee= *harusnya Imigran*, penulis gunakan, karena dewasa ini mereka yang masuk ke Aceh itu bukan mengungsi dari negara asalnya, namun kabur dari penampungan di Bangladesh, bukan negara asalnya Myanmar)
Ada hal ganjil yang terjadi dari masuknya *refugee* tersebut, karena bisa lolos dari Radar Militer Indonesia.
Apakah Radar Militer Indonesia lemah? Radar Bakamla juga lemah? Radar KKP juga lemah? Hubla juga lemah? apakah benar lemah seperti itu hingga *refugee* bisa lolos mendarat di tanah Aceh dan Sumatera Utara??
Agak sulit masuk akal, karena ada studi tentang Angkatan laut Indonesia itu nomer 1 di Asia Tenggara dan nomer 4 di dunia dengan urutan:
1. Amerika Serikat
2. China
3. Russia
4. Indonesia
5. Korea Selatan
6. Jepang
Metode penilaian kekuatan Angkatan Laut ini dilakukan dengan *metode TVR (True Value Rating) yaitu indikator penilaian kekuatan militer berdasarkan jumlah alat tempur, dukungan logistik, kemampuan serangan, kemampuan pertahanan dan lainn nya.*
Skore Angkatan Laut Indonesia adalah 137,3 di tahun 2023, adapun lembaga yang melakukan penilaian adalah: Indonesiabaik.id@kominfo.go.id (Jl.Medan Merdeka Barat No.9 Gambir-Jakarta Pusat), sebuah lembaga di bawah Kemkominfo Republik Indonesia.
Terlepas obyektivitas penilaian itu betul betul akurat atau tidak, ternyata tidak hanya lembaga lokal yang menyatakan hal itu, lembaga lain dari luar negri pun menyatakan bahwa memang Angkatan Laut Indonesia adalah yang terbaik di Asia Tenggara menurut *Media Vietnam Tap Chi Quoc Phong pada 1 April 2015 lalu*
Logikanya dengan reputasi mengkilap seperti itu, harusnya identifikasi *refugee* yang masuk ke perairan Indonesia bisa dengan mudah di deteksi.(Baca: "Jalesveva Jayamahe". Sjamsoel Ridzal, 1 Januari 2024)
Hal janggal lainnya adalah,*refugee* dengan kapal kayu sepanjang 30 meter dengan muatan 150 an manusia, berlayar tanpa alat navigasi yang cukup, dengan *muatan dan berat maksimum* , atau bahkan *over load* ,agak sulit diterima akal bisa berlayar dari laut Andaman (Laut India) ke laut Aceh, selama 1 hingga 2 bulan perjalanan, apalagi mereka tidak terlihat dehidrasi, kurang makan dan minum.
Apa yang terjadi jika *refugee* itu membawa narkoba atau membawa senjata, atau lebih ekstrim lagi jika ada pasukan amphibi yang mendarat di laut Aceh, *undercover* sebagai *refugee* ,akankah tidak terdeteksi juga?
Lalu coba anda renungkan *cadangan ransum* nya tanpa *refrigerator atau freezer* namun bisa mencukupi semua penumpang tanpa busuk, padahal menempuh perjalanan 1 hingga 2 bulan?
Sulit masuk nalar, ada apa sebenarnya di balik *refugee* ini? Apakah *refugee* ini hanya pion yang di manfaatkan pihak tertentu?
Atau jangan jangan memancing konflik dengan rakyat Aceh, agar Peace keeper datang ke Indonesia dengan alasan mendamaikan, namun justru membelah masyarakat? Apalagi SKK Migas katakan baru saja di temukan sumber minyak dan gas alam yang terbesar ke3 dunia di laut Aceh, bahkan lebih besar dari cadangan di Arab Saudi??
Bagi penulis, perlu investigasi terpadu yang tingkatan nya tertinggi di Republik Indonesia ini, seperti Kemenko Polhukam atau bahkan Lembaga Kepresidenan, karena setingkat Polda Aceh pun sudah mencium kejanggalan tentang *refugee* tersebut yang mungkin saja ada TPPO atau mungkinkah ada operasi intelijen lintas negara di balik kasus ini?? Atau hanya pihak tertentu sedang minta tambah anggaran??
Sebentar lagi debat Capres 2024 yang tema nya Pertahanan dan Geopolitik dan Geostrategis, harusnya para capres menyampaikan gagasan tentang pertahanan yang sudah lebih maju dari sekedar ancaman perang konvensional, seperti World War 2.
Tapi ke depan nya, perang asimetris bisa berwujud macam macam. Bisa jadi *penyusupan Refugee* , *Perang Cyber* , *Perang perebutan sumber alam* , *propaganda di medsos* dan lainnya, untuk itu para capres harus lebih paham dan memiliki konsep pertahanan yang lebih konfrehensif, daripada sekedar paham pembelian alutsista.
Untuk itu konsep Jendral Besar AH.Nasution tentang *Perlawanan Rakyat Semesta* masih relevan, dan harus di perkuat dengan paradigma terbaru tentang perang asimetris yang memerlukan totalitas seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapinya, seperti kasus *Refugee* , *Banjir Narkoba dari luar negri* , *Pekerja Asing* dan lainnya, itu harus di baca sebagai potensi *threat* yang bisa membahayakan kedaulatan bangsa.
Tidak mungkin membiarkan TNI dan Polri menghadapi itu semua, harus dengan partisipasi rakyat semesta dalam menghadapinya, untuk itu para Capres harus memperkuat persatuan rakyat, jangan membelah rakyat demi kepentingan politik semata, yang sudah terjadi 10 tahun belakangan ini.
*KESIMPULAN*
Di luar ketiga spekulasi di atas, satu hal yang pasti, dampak dari *penarikan USS Gerald R.Ford ini, adalah hal yang menguntungkan Palestine yang sedang berperang dengan Israel, karena besar kemungkinan bantuan militer Amerika ke Israel telah berkurang*
Di sisi lain Houti-Yaman yang banyak menghancurkan kapal kargo yang menuju ke Israel melalui laut merah juga telah mengurangi pasokan logistik militer ke Israel.
Bagi penulis, hengkangnya USS Gerald R.Ford dari laut Mediterania-Eropa dekat laut Gaza itu adalah suatu hal penting bagi rakyat Palestine, *semoga hal ini pun makin meruntuhkan mental pasukan IDF Israel dalam bertempur dengan bangsa Palestine yang sedang berjihad mempertahankan tanah air mereka.*
Bagi Indonesia, pergerakan besar militer negara adidaya, harus terus menerus di pantau dan di baca dengan baik, karena saat ini, dunia seperti (mirip) kondisi di tahun 1930 an, menjelang World War 1, dimana semua negara sedang berkompetisi membangun sistem pertahanan nya, membangun industri alutsista nya, guna mengantisipasi perang besar.
Tahun 1930 an pun demikian,Jerman berlomba lomba meriset alat perang yang canggih, Inggris pun demikian hingga membiayai industri perang nya, dengan menghabiskan cadangan emas negara, dan berhutang pada Amerika, yang menyebabkan digdaya US Dollar dan menandai runtuhnya power Poundsterling di dunia. (Baca: Lagi lagi tentang Emas. Sjamsoel Ridzal, 2022)
Akhirul kalam, semoga bangsa Palestine, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang selamat dari ujian dan musibah yang sudah di ambang mata ini, serta seluruh umat Islam di dunia di selamatkan dan di menangkan oleh Allah Azza Wa Jalla dari segala kedzaliman para penguasa yang dzalim, yang berlaku curang, jahat dan menjajah kaum muslimin di manapun berada.
Aamiin
Wallahu'alam bisawab
Catatan Sjamsoel Ridzal 05/01/2024
Redaksi 17/02/2025
Social Header