Berbicara mengenai IKN berada di sekitar daerah Penajam Kalimantan Timur. Wilayah yang dekat dengan Kota Balikpapan.
Banyak orang mempertanyakan posisi geostrategis IKN jika terjadi perang di Asia Tenggara, yang mungkin saja melibatkan negara negara ASEAN,Australia, Amerika dan Tiongkok.
Kalau kita lihat di peta, bayangkan pulau Kalimantan yang mirip seekor beruang sedang duduk menghadap ke kanan, di sebelah kanan nya ada Sulawesi yang berbentuk huruf K ,di atas Sulawesi, ada kepulauan Philipine, dimana pulau terbesarnya, Mindanao posisinya paling dekat dengan Sulawesi.
Posisi IKN (Ibu Kota Nusantara) ada di pinggir kanan, sebelah bawah Pulau Kalimantan (Kalimantan Timur), kira kira 70Km dekat Selat Makasar (Laut KalimantanTimur).
Jika di telusur lewat laut dari Balikpapan (Di peta, lokasinya ujung kanan sebelah bawah pulau Kalimantan), maka akses menuju IKN, akan melewati Pantai Melawai Balikpapan, teluk Balikpapan, lewat pulau Balang Besar (kini ada jembatan pulau Balang Besar), pelabuhan Cita Sabut, masuk menelusuri sungai dan tiba di titik nol IKN.
Laut Kalimantan timur itu di sebut Selat Makasar, berupa jalur laut, yaitu celah yang membelah antara Kalimantan dan Sulawesi. Jalur laut antara Kalimantan dan Sulawesi di sebut ALKI 2 ( Alur Laut Kepulauan Indonesia 2 dan Indonesia memiliki 3 ALKI, yang pertama Selat Malaka, laut antara Sumatera dan Kalimantan, yang kedua Selat Makasar, laut antara Kalimantan dan Sulawesi dan ketiga Laut Maluku, Laut Banda, laut antara Sulawesi dan Papua)
Ada sekitar 35.000 kapal laut tiap tahun nya yang lewat ALKI 2 ini, sehingga posisi IKN di Kalimantan Timur ini memang sangat strategis di tinjau dari sisi bisnis , karena sangat dekat dengan pelabuhan laut, akses ke utara dunia maupun selatan dunia lewat laut.
*Kajian Strategis Pertahanan berdasarkan sejarah Perang Dunia 2*
Artikel ini berdasarkan data
(2 Maret 2023) dari Andi Widjajanto, SSos,MSc,Phd, mantan Gubernur Lemhanas Republik Indonesia 2023, tentang pertahanan IKN (Ibu Kota Nusantara)
Salah satu kajiannya di pelajari dari sejarah Perang Indo- Pasifik 1941-1945, dimana telah terjadi serbuan besar besaran tentara Jepang yang sempat mengalahkan Amerika dan sekutunya di Indo-Pasifik
Jepang, masuk ke wilayah Indonesia melalui pulau terbesar *Philipine, yaitu Mindanao, pada 8 Desember 1941* , hanya 10 jam setelah Jepang menyerang Pearl Harbour.
Armada laut Amerika di Philipine, akhirnya mundur ke Pulau Jawa di bulan Desember tersebut, dan 3 bulan kemudian, *11 Maret 1942 Jendral Douglas Mc.Arthur terpaksa mundur ke Australia.* Pasukan Amerika ini mundur dengan cara melewati *ALKI 2 Indonesia* (Alur Laut Kepulauan Indonesia 2, membentang dari Utara Indonesia, akses dari Philipine, menuju Pulau Tarakan, lalu menuju laut antara pulau Kalimantan dan Sulawesi atau disebut Selat Makasar, lalu ke laut Jawa, Laut Bali, Selat Sumba, menuju selatan Indonesia ke arah Australia). Note: Lihat Peta Philipine, Indonesia dan Australia.
Sebanyak 3 kekuatan besar pasukan tentara Jepang berkualifikasi *Parako* (Para Komando-Pasukan elit atau pasukan khusus), *diduga lebih dari 6600 tentara Jepang, merangsek masuk Balikpapan-Kalimantan* , dari Philipine, yang terdiri dari 3 Matra Tempur (Laut,Udara dan Darat)
Dari tanggal *8 Desember 1941, Jepang menguasai Philipine* , selang satu bulan kemudian, Jepang masuk ke PulauTarakan (Kalimantan Utara, pulau yang terdapat Kilang Minyak yang terlebih dahulu di hancurkan Belanda sebelum Jepang menyerang), dari Tarakan tersebut, Jepang bergerak cepat menuju Balikpapan lewat laut.(Jika dilihat di peta, Jepang menyusuri pulau Kalimantan di selat Makasar,hingga posisi kota Balikpapan di bawah kanan pulau Kalimantan)
*21 Januari 1942* , armada invasi Jepang yang terdiri dari satu kapal penjelajah ringan, sepuluh kapal perusak, empat kapal penyapu ranjau, tiga kapal pemburu kapal selam, tiga kapal patroli dan enam belas kapal angkut meninggalkan Pulau Tarakan menuju Balikpapan, dan tanggal *23–25 Januari 1942, terjadi pertempuran di Balikpapan*
Jumlah pasukan Belanda di Balikpapan berkisar 1000 orang yang terdiri dari pasukan reguler angkatan darat yang dengan mudah di habisi Jepang.
Bahkan satu satuan tugas pasukan marinir Amerika yang mencoba menghadang Jepang, hanya bisa menenggelamkan kapal pengangkut Jepang, namun Amerika gagal membendung serbuan Jepang ke Balikpapan.
*Kemungkinan Serbuan Laut*
Dari kajian sejarah Perang Dunia 2 itu, jika di asumsikan ada serbuan dari utara lewat laut, kemungkinan besar akan melalui jalur Jepang masuk Indonesia di tahun 1942.
Itu artinya *alur serbu marinir* musuh dari utara, pola nya adalah:
1. Philipine (Pulau Mindanao)
2. Pulau Tarakan (Kalimantan Utara)
3. Balikpapan (Kalimantan Timur)
4. Asumsi tank pendarat Amphibi
akan masuk IKN dari pelabuhan
Balikpapan.
Jika di asumsikan Indonesia berperang dengan Amerika, maka potensi serbuan Marinir Amerika itu bisa berupa *Litoral Combat Ship* yang bermarkas di Philipine atau *Pulau PALAU* sebelah timur Pulau Mindanao-Philipine.
Sedangkan kemungkinan serbuan dari arah Australia, menurut presentasi Andi Widjajanto, adalah kapal selam dari *Perth Australia* yang memiliki waktu tempuh 1- 3 hari dari Perth menuju selat Lombok (2700km) dan mungkin di tambah 1 hari lagi menuju IKN di Timur Kalimantan.
*Kemungkinan Serbuan Udara*
Dari data yang penulis dapatkan, ternyata Amerika Serikat sudah memiliki *15 Pangkalan Militer* yang posisi nya mengelilingi wilayah Indonesia.(Jakarta the greater, 30 Desember 2015)
Bahkan Amerika merencanakan penempatan kapal-kapal tempur pantai (littoral combat ships/LCS ) dan pesawat patroli P-8A di Singapore dan Philipine( Ref: Tjahjo Kumolo / saat masih anggota DPR RI F-PDIP, Jpnn.com 18 Desember 2011)
Adapun Lokasi Pangkalan Militer AS tersebut adalah sebagai berikut:
(Data dari: jalurmiliter.com )
1. *Andaman* ( Utara Laut Aceh Indonesia)
2. *Nicobar* ( Utara Laut Aceh Indonesia)
3. *Vietnam* ( Perairan China Selatan, dekat dengan Thailand dan Malaysia)
4. *Malaysia* ( Perbatasan dengan Singapore)
5. *Malaysia* ( Perbatasan dengan Indonesia)
6. *Singapore* ( Dekat Batam- Sumatera- Indonesia)
7. *Philipina* ( Dekat Maluku Utara Indonesia)
8. *Palau* ( Dekat Maluku Utara Indonesia)
9. *Guam* ( Timur Philipine)
10. *Papua New Guinea* (Perbatasan Indonesia paling timur)
11. *Dili* (Timor Leste, Perbatasan NTT Indonesia)
12. *Darwin* ( Utara Australia, dekat laut Arafuru Indonesia)
13. *Christmats Island* ( Utara Australia, Dekat Selatan Pulau Jawa Indonesia)
14. *Cocos Island* ( Utara Australia, Dekat Selatan Pulau Jawa Indonesia)
15. *Diego Garcia* ( Perairan Hindia, Dekat India Selatan)
( Ref: Jakartagreater.com 31 Des 2015, Connie Rahakundini Bakrie, pengamat militer Universitas Indonesia, tirto.co.id, 13 Juli 2016,Khaerisa Ferida Liputan6.com, 2 Nov 2016)
Untuk apa Amerika membuat pangkalan militer sedemikian banyak, seolah mengepung wilayah Indonesia?
*Dilihat dari data tersebut, lokasi IKN akan menjadi wilayah yang masuk radius 3 kapabilitas Pangkalan Amerika, menurut Andi Widjajanto yaitu:*
1. Pesawat Pembom Strategis
2. Pesawat Jet Tempur
3. Rudal Penjelajah
3 Radius kapabilitas pangkalan militer Amerika itu di gambarkan dalam presentasi singkat Andi Widjajanto di Lemhanas.
Penjelasan nya adalah: dari arah Philipine, maka radius jelajah pesawat jet tempur Amerika yang ada di Pangkalan Militer Philipine, akan sangat ideal menjelajahi Philipine, lalu seluruh pulau Sulawesi dan bagian Timur Kalimantan (posisi IKN)
Jet Tempur Amerika yang diperkirakan ada di Pangkalan Militer AS di Philipine adalah *F22 Raptor* ,dan *Jet tempur Siluman* , sedang Philipine sendiri besar kemungkinan memiliki *jet tempur FA-50PH Fighting Eagle*
Selanjutnya, bulan *Juni 2021* , Philipine membeli *12jet tempur F16* dari Amerika dan banyak rudal jelajah senilai Rp.41,8T (Rudal AGM-84 Harpoon dan AIM-9X Sidewinder)
Di sebelah barat Indonesia, *Singapore pun diperkirakan memiliki 60jet tempur F16* dengan rudal penjelajahnya. Radius terbang Jet Tempur tersebut sangat ideal menggempur IKN jika terjadi perang.
*Ancaman China pun di perhitungkan oleh Andi Widjajanto dalam presentasi tersebut* , dari 6 titik lokasi peluncur Rudal Balistik antar benua, *ada 4 titik yang memiliki kategori short range balistic missile (jangkauan1000km), yang memiliki radius serbu ke IKN.* dengan kekuatan diperkirakan:
1. Sistem Peluncur 250 unit
2. Rudal Balistik 750-1500 unit.
Dari kajian tersebut, kita perlu mengetahui posisi pertahanan strategis TNI saat ini, dan apa yang diperlukan untuk memperkuat pertahanan IKN di masa mendatang.
*Kemungkinan Serbuan Darat*
Kemungkinan serbuan darat, atau pasukan infantri musuh ada 2 kemungkinan terjadi di pulau Kalimantan.
1. Serbuan Malaysia, melewati perbatasan, atau
2. Pasukan pendarat (Amphibi Marinir) musuh dari arah kota Balikpapan.
*Adapun serbuan darat dari Kalimantan Barat, akan lebih mudah di intercept oleh TNI AU dari 4 Lanud yang ada di Kalimantan.*
Meski dapat di intercept via udara, perlu diketahui juga jenis Tank yang dimiliki Malaysia, yaitu:
*1. PT 91M Twardy (Poland)* , belum diketahui berapa jumlah PT91M ini. Namun total Tank milik angkatan bersenjata Malaysia ada *48* unit.
*2. 1708 Kendaraan lapis baja* dari berbagai jenis dan fungsi
*3. Rudal Karaok buatan Turki* , yang jadi andalan Infantri Malaysia, adalah rudal anti tank man portable kaliber 125 mm dengan jarak tembak efektif 2500meter (Tidak diketahui jumlah unit yang dimiliki Malaysia ada berapa)
Menurut Global Fire Power (GFP) 2023, dari 145 negara di dunia, kekuatan milter Indonesia berada di peringkat 13. Peringkat satu diduduki Amerika Serikat. Sementara negara tetangga Indonesia, Malaysia berada di peringkat 42.
Meskipun peringkat TNI di atas Tentara Diraja Malaysia, namun pertahanan yang baik harus tetap menghitung secara cermat kekuatan lawan.
*Pertahanan Strategis TNI*
Pulau Kalimantan merupakan *Kogabwilhan 2* (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 2), dan sebagian besar Pulau Kalimantan Tengah dan Timur itu masuk *Lantamal XIII* (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut ke XIII) yang di pimpin oleh Laksma TNI AL (Brigjen/bintang satu), lokasi Lantamal itu ada di Pulau Tarakan, dan Lantamal ini merupakan pengembangan dari *Lanal* (Pangkalan Angkatan Laut) mengenai jumlah personil dan persenjataan, akan di rahasiakan untuk kepentingan pertahanan Nasional.
Di Kalimantan Timur tersebut ada 3 Lanud (Lapangan Udara) type B yang di komandoi oleh seorang Kolonel Udara, dan 1 Lanud type C, yang di komandoi Letnan Kolonel Udara.
Sedangkan Lanud type A hanya ada di Lantamal XII, Pontianak, Kalimantan Barat, yang di komandoi Marsekal Pertama Udara (Bintang satu)
Lanud yang paling utara adalah Lanud Anang Busra (ANB) berlokasi di Pulau Tarakan, pulau pertama yang di invasi Jepang saat PD2, karena ada kilang minyak aktif.(Jumlah personil dan Persenjataan di Lanud inipun, penulis rahasiakan)
Di perbatasan Malaysia, Indonesia menempatkan meriam Howitzer 155 mm KH-179, buatan Korea Selatan, dengan jarak tembak efektif 30km, meriam ini dibeli sebanyak 18 unit pada tahun 2015
Sedangkan Kodam (Komando Distrik Militer Angkatan Darat) di kalimantan cuma ada 2, yaitu:
1. Kodam VI Mulawarman.
2. Kodam XII Tanjungpura.
Kodam VI Mulawarman berlokasi di kota Balikpapan (Area pengamanan Kaltim dan Kalsel), sebelah timur dari IKN. Sedangkan Kodam XII berlokasi di kota Pontianak (Area pengamanan Kalbar dan Kalteng)
*Analisis*
Terlepas dari jumlah Tank, alutsista pertahanan Udara, dan persenjataan anti tank serta armada laut yang dimiliki, lalu jumlah personil dari 3 matra yang ada di Kalimantan Timur (jumlah, jenis dan kekuatan riil di rahasiakan), ada beberapa kemungkinan yang dirasakan perlu untuk di tambah, melengkapi pertahanan IKN sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia.
*1. Angkatan Darat*
Dilihat dari kondisi strategis TNI di sekitar wilayah IKN saat ini, terlihat bahwa pertahanan Angkatan Darat masih belum memadai, karena Kodam yang ada, mencakup wilayah teritori yang sangat luas. Satu Kodam, meliputi 2 wilayah.
Untuk itu dirasakan perlunya perluasan 2 Kodam di Kalimantan, sehingga nantinya masing masing wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur di naungi masing masing 1 Kodam, *guna memberi reaksi lebih cepat pada intercept serangan darat, maupun pertahanan Armed (Altileri Medan, berupa meriam anti serangan udara, serta rudal balistic), untuk itu dirasakan perlu penambahan Yon Armed dan Yon Arhanud di Kalimantan Timur, disekitar Balikpapan.* (Pengembangan Kodam ini juga secara umum merupakan ide Jendral Dudung Abdurahman- KASAD)
Selain itu di Pulau Kalimantan sama sekali tidak ada Divisi Infantri *KOSTRAD* yang saat ini hanya tersebar di 3 wilayah, yakni 2 di Pulau Jawa, dan 1 di Sulawesi, di wilayah Kodam XIV Hassanudin. Untuk itu di rasakan perlu Divisi Infantri *KOSTRAD* baru di Kalimantan Timur.
Pemekaran Kodam ini perlu di sertai juga penambahan *Zeni* (combat engineer, baik kemampuan desain, modifikasi, fabrikasi kecil ataupun reparasi)guna mendukung kemampuan perang yang adaptif.
Mengapa kemampuan pertahanan darat di sekitar IKN ini harus di tingkatkan?, karena pulau Kalimantan ini berbatasan langsung di darat dengan negara tetangga.
Resiko penyerbuan total dari darat di segala arah, mungkin saja terjadi, hal ini berbeda saat Ibu Kota masih di Jakarta, yang tidak berbatasan darat dengan negara lain.
*Angkatan Laut*
Di selat Makassar ini, seperti di uraikan di atas, merupakan jalur sibuk antar negara.
Kekuatan Angkatan Laut di Selat ini adalah keniscayaan yang wajib di tingkatkan, apalagi dekat dengan posisi IKN.
Dua *choke* (pintu masuk) utama di selat ini perlu di jaga ketat. Pertama di Pulau Tarakan, dimana telah ada Lantamal XIII, dan di Choke bagian bawah selat Makassar sudah ada Lantamal VI Hasanudin di Kota Makassar. Namun guna mempercepat dan memperkuat pertahanan laut, di usulkan agar di *Lanal Samarinda* di perbesar *menjadi Lantamal baru* , sehingga posisi nya, jika musuh masuk via ALKI 2 dari arah Australia, dapat di intercept 2 Lantamal yang mengapit Selat Makasar.
Sedangkan di Lantamal XIII cukup di tambah alutsista peluncur rudal jarak pendek (short range balistic misile) dengan jarak tempuh 1000km (mampu menyerang ke arah Philipine maupun Singapore, Brunei dan Malaysia, atau laut Natuna Utara, posisi pangkalan Militer China di kepulauan Spratly)
*Angkatan Udara*
Perlu di tingkatkan jumlah dan jenis Arhanud yang lebih taktis dan modern di Lanud type A dan B di pulau Kalimantan.
Selain itu, jenis jet tempur yang memiliki manuver terbang lebih baik dari jet tempur Amerika, yaitu Raptor F-22 yang ada di Lanud Philipine, perlu di bayangi oleh jet tempur yang setara, misalnya Sukhoi SU-57 buatan Russia.
Manuver Sukhoi SU-57 di klaim lebih lincah, dan ini di rasakan lebih fit dan proper untuk type pertempuran udara di atas kepulauan seperti Indonesia.
*Memang Raptor F22 bisa terbang lebih cepat, namun dalam Dog Fight, manuver lebih penting ketimbang kecepatan.*
*Kesimpulan*
Perpindahan ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke IKN sudah menjadi keputusan presiden Joko Widodo.
Dari sifat dan konsep pertahanan kota Jakarta yang telah terbangun sejak lama, membuat tata kota, strategi pertahanan hingga hal hal detail lainnya pasti akan berbeda dengan IKN.
*Kajian topografi,geostrategi,sosial, politik dan banyak hal lainnya, tentu akan menentukan strategi pertahanan suatu ibu kota.*
Dalam tulisan ini, hanya mencoba menjabarkan dari paparan Andi Widjajanto, selaku mantan Gubernur Lemhanas, di tinjau dari sudut pandang militer (Sejarah pendudukan Jepang di Perang Indo Pasifik 1941-1945), lalu bagaimana cara mengantisipasi kemungkinan perang regional, akibat berbagai konflik di Asia Tenggara, seperti perebutan wilayah di LCS (Laut China Selatan) atau Natuna Utara, yang bisa melibatkan beberapa negara seperti Indonesia,Philipine,Malaysia,China dan lainnya.
Pemekaran kemampuan militer di 3 Matra, berasal dari asumsi komparasi pertahanan ibu kota Jakarta di bandingkan dengan *situasi pertahanan IKN yang terlihat sangat kurang, terutama di pertahanan darat.*
Tetapi jangan di lupakan kekuatan militer Australia di selatan Indonesia serta kekuatan militer dilautan pacifik bisa menyerang dan mengancam Keamanan Pertahanan Indonesia secara tiba tiba. Maka kekuatan militer Indonesia di semua wilayah harus di optimalkan. Maka Presiden RI Bapak Jendral H Prabowo Subianto harus memahami persoalan ini dan mempersiapkan dengan matang solusi tersebut.
Semoga penjabaran materi Andi Widjajanto yang dikemas dalam artikel ini bisa dipahami oleh para pembaca.
Wallahu'alam bisawab
Semoga Indonesia tetap jaya!
Merdeka!!
Catatan Sjamsoel Ridzal 17/08/2023
Redaksi 17/02/2025
Social Header