*BAB I, PENDAHULUAN*
Sebagaimana pernah penulis sampaikan tentang skenario Perang Dunia ke 1 dan ke 2, di tandai dengan jatuhnya *Pax Britanica* atau digdaya Inggris, beralih ke *Pax Americana*
Saat Amerika memenangkan Perang Dunia ke 2, kejayaan *Poundsterling* sebagai mata uang yang dipakai sebagai rujukan dunia, beralih pada United State Dollar (USD), karena Inggris dalam Perang Dunia 1 maupun ke 2, telah *terpancing* untuk memproduksi secara besar-besaran mesin perang, dalam melawan kekuatan Jerman,Italy dan Jepang saat itu.
Seluruh sumber daya Inggris habis (bangkrut) untuk membuat industri alat tempur, dan pada akhirnya Amerika yang mensupport Inggris, memberi utang pada Inggris, dengan *underlayer* SUN (Surat Utang Negara) yang harus dibayar dalam USD atau emas, padahal sebelumnya Poundsterling selalu menggunakan *underlayer emas sebagai jaminan nilai mata uangnya*
Saat itu Inggris terpaksa menjual cadangan emasnya kepada Amerika, yang ditukar mesin perang, dan ketika cadangan itu habis, maka Inggris berutang dengan *jaminan SUN yang wajib di bayarkan dalam dollar*
Sejak saat itulah currency mata uang dunia menggunakan USD.
Jika ada waktu, bacalah buku *The Winner takes all* ,sub judulnya : *the elite charade of changing the world* karya *Anand Giridharadas*
Di situ di ungkap kemenangan ekonomi adalah tujuan akhir dari sebuah perang.
*Believe it! It's true..!!*
*BAB II, GREAT DEPRESSION*
Dewasa ini, digdaya ekonomi Amerika telah mulai terlihat tanda tanda akan tergantikan oleh digdaya China, hal itu terlihat jelas pada PDB Amerika, sebesar 23,23 Triliun USD tahun 2021, sedangkan China sebesar 17,73 Triliun USD di tahun yang sama.
Padahal 23 tahun lalu PDB China hanya 1,03Triliun USD, di tahun 1998, sedang Amerika sebesar 8,5Triliun USD di tahun yang sama.
Itu artinya China naik 16,70 Triliun dalam kurun waktu 23tahun, sedang Amerika hanya naik 14,73 Triliun dalam rentang tahun yang sama.
Trend perlambatan selama 23 tahun itu terus menerus terjadi pada ekonomi Amerika, sehingga pola *re-start* ekonomi dunia dirasakan perlu dilakukan lagi seperti PD1 maupun PD2. ( Baca:"Ctrl+Alt+Del" Sjamsoel Ridzal,16 April 2023) dan (baca juga: "End Of Pax Americana?" Sjamsoel Ridzal, 20 Agustus 2023)
*Prof.Richard Wolff* telah menyampaikan dalam banyak artikel, diskursus maupun bukunya, tentang teori jatuhnya ekonomi Amerika, yang situasinya dia sebut sebagai *Desperating inflation* yang cepat atau lambat, akan mendera ekonomi Amerika.
*Kesalahan pola ekonomi liberalistik* , yang mendidik rakyat nya dengan *utang dan kartu kredit* , kini telah menemui fase jenuh, sehingga uang yang beredar di sana, tidak ada harganya lagi, mirip situasi menuju hancurnya pasar saham Wall Street di tahun 1930 (The Great Depression), akibat besarnya beban utang rumah tangga dan lembaga keuangan.
Tahukah anda saat itu Amerika di pimpin oleh presiden (maaf, yang lemah, yaitu *Herbert Hoover* yang memiliki pandangan ekonomi politik, bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dalam ekonomi rakyat nya..konyol bukan?
Baru setelah tahun 1933 di gantikan oleh Franklin Delano Rosevelt, kebijakan Pemerintah Amerika mulai melakukan revitalisasi ekonomi, di antaranya membuka ribuan peluang kerja, membuka kembali kredit rakyat, menurunkan harga komoditi, sehingga akhirnya memasuki tahun 1939, Amerika lolos dari bencana ekonomi.
Di awal Great Depression itu, telah mempengaruhi ekonomi negara negara di seluruh dunia.
Itu terjadi karena, Amerika sebagai negara terbesar pengimport komoditi pangan seperti gandum,rempah dan lainnya, telah menutup forecast pembelian ke sejumlah negara, akibat gagal bayar.
Termasuk pada VOC-Belanda yang bercokol di Indonesia, komoditi ekspor VOC asal Indonesia jadi tidak diminati, ini yang kemudian memukul ekonomi Belanda, dan otomatis Indonesia sebagai negara yang di jajah.
Demikian seterusnya hal semacam itu terjadi di hampir semua negara di dunia, dan tahukan anda? Apa penyelesaian *Great Depression itu?*
*Tepat sekali...Perang Dunia!!*
Setelah lolos dari Great Depression tahun 1939, mulailah muncul Fasisme di Eropa (Nazi-Jerman), lalu invasi Nazi ke Polandia, yang menyeret Inggris, Perancis dan seluruh Eropa Barat akhirnya ikut berperang.
Di saat itulah ekonomi Eropa yang baru pulih akibat dampak Great Depression di Amerika, harus mengalami lagi *inflasi yang tinggi akibat perang* yang kemudian menghantarkan USD sebagai *penyelamat* dunia.
*BAB III, BELAJAR DARI SEJARAH*
Apakah dengan memperhatikan sejarah ini, anda akan melihat kemiripan situasi perang Ukraine-Russia yang mengakibatkan ekonomi Eropa terguncang, demikian pula dengan Amerika yang situasinya seperti awal Perang Dunia I dan II?
Akan tetapi bedanya; ternyata, *common enemy* yang ada dalam perang Ukraine-Russia, tidaklah sebodoh *Adolf Hitler* yang melakukan invasi ke Polandia, sebagai awal dari perang, Hitler tidak menghitung secermat *Vladimir Putin* dalam berbagai efek sebelum perang, saat perang dan setelah perang, rupanya *Vladimir Putin* telah mengkalkulasi secara apik hal tersebut.
Ternyata *Vladimir Putin* bukanlah pemimpin yang mudah di bodohi dan dipancing NATO dan Amerika.
Ketika boykot ekonomi di lancarkan NATO dan Amerika, rupanya Putin telah mengetahui cara membalasnya, yaitu dengan menyetop pasokan gas dan minyak ke Eropa Barat (Ingat Eropa Barat di awal tahun 2023 mengalami kesulitan BBM?)
Lalu, ketika NATO dan Amerika mengirimkan ribuan alutsista ke Ukraine, untuk menekan Russia, ternyata Putin membalasnya dengan menggeser Rudal berhulu ledak nuklir *Rudal RS-28 Sarmat (Satan II)* dari kandangnya menuju Belarussia dekat perbatasan Polandia.
Rudal sepanjang 35 meter itu adalah Rudal Balistik Antar Benua, dan mampu menjangkau sasaran sejauh *18.000 km* ,nah..kira kira jarak kota Moscow Russia ke Washington DC Amerika jaraknya hanya *7816 km*
Itu artinya, jika Vladimir Putin mabuk Vodka dan tanpa sengaja menekan tombol *Rudal RS-28* yang saat ini telah mengarah ke Washington DC, maka *600 ribu jiwa akan segera berpulang hanya dalam hitungan jam*
*Scott Ritter* mantan perwira intelijen Amerika, mengatakan bahwa Amerika tidak siap tempur head to head dengan Russia, setelah tahu serangan balik Ukraine pd Russia yg di dukung peralatan tempur canggih NATO dan Amerika, ternyata gagal total.
Namun Joe Biden tetap akan mensupport Ukraine dengan *bantuan terbarunya sebesar 128juta USD dalam bentuk peralatan tempur*
Anda harus paham, apa yang di sebut bantuan oleh Joe Biden itu tidaklah cuma-cuma, bahasa *aid* dan *debt* selalu di kaburkan dalam bantuan apapun dari negara barat.
*Utang senjata yang nilai nya Triliun USD itulah yang menggairahkan ekonomi Amerika* , karena dengan kebodohan *Zelensky* menerima senjata itu, maka selama puluhan tahun rakyat Ukraine akan membayar pajak yang tinggi, biaya hidup mahal untuk menutup utang negara.
Lalu, *the FED* Amerika (Bank Sentral) Amerika akan senang dan bahagia mencetak triliunan USD dengan menjadikan utang senjata Ukraine pada Amerika sebagai underlayer.
Bursa saham Wall Street akan menunjukan saham *Lockheed Martin* sebagai produsen senjata milik swasta akan meningkat tajam, demikian juga dengan *Northrop Grumman* atau bahkan *Boeing*
*Sugoii!!* dari situ ekonomi biaya tinggi Amerika bisa kembali berputar.
*Gokil!! kata anak gaul sekarang...segitu jahatnya bankir di Amerika dalam mengelola keuntungan ekonomi negaranya*
Seolah tidak puas dengan situasi keuntungan di perang Ukraine-Russia, para politisi Amerika seperti *Antony Blinken* ,menlu Amerika, lalu Lyod James Austin III, mentri pertahanan, mencoba *memancing* China berperang dengan Taiwan, namun China dan Taiwan cukup cerdas untuk saling menahan diri.
*BAB IV, NEW BATTLE FIELD*
Menurut penulis, setelah tidak begitu sukses *menggelitiki* China vs Taiwan, maka Amerika mencari *New Battle field* yang bisa menjadi perang skala besar, yang ujungnya akan menaikkan kembali digdaya ekonomi dan militer mereka di dunia.
*Sekali lagi penulis tidak ingin terjebak dalam perdebatan lanjutan di kancah peperangan Israel vs Palestine, yang pasti, bahwa Israel melakukan genosida pada penduduk sipil Palestine itu adalah kenyataan*
Terlepas awal mula perang tanggal 7 Oktober 2023, dengan serangan fenomenal Hamas Palestine ke Israel, dan serangan balasan *syaitan* israel ke kaum sipil Palestine, penulis ingin menyampaikan efek perang tersebut pada peta geopolitik dunia.
Kita tahu efeknya, kini Russia, Iran, Irak, Turki, Lebanon dan terakhir Yaman mulai ikut berpartisipasi dalam *psy-war* melawan opini Israel dan barat, lalu yang pasti Yaman kini aktif dalam perang fisik di Palestine.
Sebagaimana penulis sampaikan dalam artikel sebelumnya ( Baca: "Pax Persiana", Sjamsoel Ridzal 29 Oktober 2023) Amerika dan negara Barat, khusus nya Israel memang mengincar Iran, karena khawatir *Iran memiliki ambisi menjadi negara adidaya dengan nuklir dan teknologi perang nya yang canggih*
Jika Iran benar benar terlibat langsung head to head perang fisik dengan Israel, Amerika dan Nato, maka bisa di pastikan teluk Persia, yang mempertemukan beberapa negara dalam satu teluk, yaitu *Arab Saudi, Kuwait,Oman akan menjadi basis US Navy dan US Airforce, untuk menyerang Iran dari jarak dekat*
Itu artinya, pasokan minyak dunia dari Iran, kemudian Arab Saudi, juga Irak,Kuwait akan terganggu, karena *jalan satu satunya ekspor lewat laut adalah lewat teluk Persia*
Jika pasokan negara-negara itu terganggu, maka harga minyak (Crude Oil) dunia akan meningkat tajam, akibat kurang nya pasokan.
*Maka di tengah harga minyak yang sangat tinggi, beberapa produsen minyak akan meraup untung yang sangat besar*
*Siapa mereka??*
Ternyata produsen minyak terbesar dunia saat ini adalah Amerika, maka *the story will begin like this:*
1.Perang Israel vs Palestine
2.Iran ikut serta secara aktif head to head, maka;
3.Teluk Persia tertutup
4.Harga minyak melambung
5.Harga semua komoditi dunia akan naik, termasuk makanan, obat obatan dan lainnya.
6.Efek Inflasi akan mendunia dan *mungkin akan terjadi lagi Great Depression*
7.Akan banyak negara gagal bayar utang dan bangkrut
8.Akan banyak *penjualan Aset negara yang gagal bayar*
9.Peta geopolitik akan berubah
10.Finally: *The winners takes all again*
Situasi kelaparan, kurang makanan dan minuman serta obat obatan bisa saja terjadi di beberapa wilayah negara yang tidak siap mengantisipasi kemungkinan ini.
Sebetulnya penulis salut pada Let.Jen.Purna Prabowo Subianto, Mentri Pertahanan Republik Indonesia yang memiliki rencana *Food Estate* yang harusnya urusan Mentri Pertanian, namun justru di pegang Mentri Pertahanan, karena memang di saat *Great Depression II* jika terjadi, akan menyebabkan kurang nya pangan di dunia, akibat kurang nya pasokan yang bisa melemahkan ketahanan pangan negara.
Namun sangat di sayangkan, program tersebut kini berantakan!
Jika terjadi kelangkaan minyak dunia, penulis ingin mengajak pembaca melihat premis-premis yang ada.
Coba anda terawang, mengapa tiba tiba bulan lalu (Oktober 2023), Pangeran *Muhammad bin Salman* Arab Saudi tiba tiba mengurangi produksi minyak nya? Russia pun menahan produksi minyak nya untuk Eropa Barat akibat perang Russia vs Ukraine.
Bagi penulis, mereka semua sudah paham dan membaca satu konsekuensi besar akan terjadi jika terjadi perang lanjutan di wilayah Palestine dan merembet ke Teluk Persia, dampaknya adalah berkurangnya pasokan minyak dunia, bisa jadi Pangeran Muhammad bin Salman akan menghentikan perjanjian *Petro Dollar dengan Amerika* di tahun 2024 nanti, yang pastinya akan memukul ekonomi Amerika.
Supaya lebih jelas, ada baiknya lihat data produksi minyak terbesar dunia secara berurutan berikut ini:
1.Amerika Serikat: 17,7 juta BPH
2.Arab Saudi: 12,13 juta BPH
3.Rusia: 11,20 juta BPH
4.Kanada: 5,57 juta BPH
5.Irak: 4,52 juta BPH
6.Tiongkok: 4,11 juta BPH
7.Uni Emirat Arab (UEA): 4,02 juta BPH
8.Iran: 3,82 juta BPH
9.Brasil: 3,10 juta BPH
10.Kuwait: 3,02 juta BPH
Note: BPH=Barel Per Hari
3 hingga 6 pemain teratas atau produsen minyak dunia terbesar akan menarik untung sangat besar jika minyak dunia menjadi langka akibat perang di Teluk Persia.
Di saat itu inflasi besar besaran akan terjadi di seluruh dunia, jika negara negara yang terhimpun dalam *BRICS* cukup taktis, maka situasi tersebut akan bisa dipakai untuk memukul USD, untuk itu percepatan rilis mata uang BRICS harus segera dilakukan.
Jika USD terpukul oleh BRICS, maka Amerika akan berupaya mengembalikan kepercayaan dunia pada USD dengan menggelontorkan cadangan emas mereka.
Di saat itu kemungkinan *demam emas akan kembali menggila* (Cobalah anda ingat hadits tentang di temukan nya gunung emas di penghujung akhir dunia)
*BAB V, PENUTUP*
Kesimpulan akhir tulisan ini harus merupakan ide atau saran bagi kaum muslimin, minimal di Indonesia, untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dari paparan di atas.
1. Indonesia harus turut serta menyelamatkan bangsa Palestine dari genosida, tidak hanya pidato di forum PBB, namun segera mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestine, dengan dasar keputusan PBB akan resolusi damai yang didukung 120 negara, 45 abstein dan 15 menolak.
Itu dasar hukum TNI bergerak ke Palestine, tinggal ijin formil dari DK PBB, maka Indonesia bisa berperan aktif menyelamatkan jutaan rakyat Palestine dari genosida Israel.
2. Lanjutkan kembali sesegera mungkin program *Food Estate* guna antisipasi *Food crisis* akibat perang berkepanjangan yang di prediksi semakin membesar skala nya.(Penulis cukup menilai penting program makan Prabowo Subianto, atas dasar premis kemungkinan akan terjadi krisis kelaparan jika terjadi perang besar di dunia)
Jikalau perlu, tunda dulu proyek mercusuar yang relatif belum terlalu penting, seperti IKN dan presiden bisa keluarkan Perpu untuk alihkan dana IKN ke Food Estate, saran simpatik penulis pada pak Presiden Joko Widodo, langkah ini akan menyelamatkan isu politik dinasti yang menjadi prahara politik bagi presiden dan keluarga.
3.Segera buat UU atau Perpu (Peraturan Presiden Pengganti Undang Undang) yang memerintahkan Menkeu mengeluarkan *uang rupiah emas* , yaitu uang rupiah yang berdasarkan underlayer emas atau memang uang emas, sehingga nilai kartal dan giral uang tersebut akan stabil dan kokoh.
4. Segera tinjau kembali utang rakyat Indonesia di Bank bank Pemerintah, *putihkan* utang yang telah memenuhi keuntungan bankir, namun masih ada sisa nominal cicilan, artinya keuntungan Bank di pangkas sedikit, namun menyelamatkan ekonomi rakyat, hingga jika terjadi *Great Depression* ,bangsa Indonesia akan memiliki ketahanan ekonomi yang lebih kuat.
5. Percepat implementasi penggunaan tenaga listrik alternatif, seperti tenaga surya, di kantor pemerintah. swasta dan rumah rakyat, guna menghemat penggunaan bahan bakar minyak atau batu bara di pembangkit listrik negara yang 70% nya masih menggunakan batubara dan minyak, dalam upaya antisipasi kelangkaan minyak dunia.
6. Berikan bibit tanaman penghasil makanan pada rakyat, untuk di tanam di rumah-rumah mereka, guna menguatkan program *Food Estate*.
Misalnya tanaman singkong, kentang, cabai dan lainnya.
Demikian akhir dari tulisan ini, memang tulisan ini agak panjang, mudah mudahan tidak membosankan.
Tulisan ini jika anda perhatikan, akan memiliki *benang merah* dengan tulisan-tulisan sebelum nya tentang *Pax Americana akan jatuh* *Pax Persiana* , *Uang emas* , *Perang Russia vs Ukraine* , *Perang Palestine vs Israel* ,dan lain lain.
Semata mata tulisan-tulisan tersebut di peruntukan sebagai antisipasi dari hasil analisis kondisi geopolitik dunia, yang akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan.
Redaksi (16/02/2025)
Wallahu'alam bisawab
Penulis : Sjamsoel Ridzal catatan 04/11/2023
Social Header